Mari kita ber-Supra-ria

Setelah melewati masa baper-baperan dan jg kesedihan yg mendalam soal perpisahan dengan motor Shogun 125 saya. ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€

Akhirnya sekarang dapat penggantinya. Honda Supra X 125CW warna hitam doff nangkring digarasi. Seperti inilah penampakannya:

93474

Feel-nya sebagai penunggang Shogun 125 selama hampir 15 tahun ini, Supra kalah di akselerasi dan tanjakan. Ga heran memang, Shogun 125R generasi awal torsinya 1,1 Nm dibanding Supra 125 yg cuma 0,95 Nm. Tapi kalau soal kecepatan tinggi dan kejar-kejaran dijalanan datar Supra 125 lebih unggul. Itu berkat bobot Supra 125 yg lebih enteng. Saya sendiri dulu selama masih pakai Shogun 125 sering bgt kalah lari daripada Supra 125 pada jalanan lurus yg panjaaang.

Soal handling dan kenyamanan Shogun 125 terasa lebih rigid atau kaku, kurang enak dijalanan rusak tapi untuk tikungan tajam, nikung ekstrem sampai footstep gasruk aspal lebih stabil dengan Shogun. Untuk kecepatan tinggi Shogun jg lebih stabil dan tak limbung saat ditekuk stangnya, beda dengan Supra 125 geal-geol saat ketemu tikungan tajam, ngebut di trek lurus jg perlu nyali lebih karena bobot Supra terlalu ringan, apalagi harus sambil manuver diantara kendaraan lain. Tapi soal kenyamanan atau ergonomi, Supra 125 jelas bintang 5.

Begitulah kira-kira perbandingannya.

 

Dipublikasi di Uncategorized | Tag , , , | Meninggalkan komentar

Keputusan yang berat soal motor

Akhir-akhir ini motor Shogun 125R saya mulai penyakitan. Keteng mulai bunyi dan timbul suara berdecit kalau digas, katanya sih gigi sentrik jg mulai kena. Sebenarnya ongkos perbaikannya tak terlalu mahal, tak sampai 500 ribu. Soalnya saya punya kenalan mekanik yg biasa pegang motor sy ini. Biasanya kita cukup beli onderdil aja, nanti kita tinggal bayar tenaganya.

Alih-alih diperbaiki, si nyonya besar, sang sri baginda ratu, menitahkan untuk menjual saja lalu ganti yg lain. Berat sekali rasanya, motor itu sudah banyak kenangannya. Mulai dari mengantarkannya melahirkan anak ke 2 di bidan. Pernah kita sekeluarga menembus banjir setinggi hampir 1 meter tahun 2007 yg lalu. Jalan-jalan ke tempat wisata diseputaran Jakarta, waktu itu anak sy masih kecil jadi kita masih bisa naik motor bertiga. dan terakhir sy berdua nyonya survei rumah di Cileungsi, Jabar.

Ya bagi orang mungkin itu lebay, tp bagi sy momen2 tsb biasa. Tapi semua itu dilalui dengan motor sy yg satu itu. Dia yg mengantar kami sekeluarga ke manapun. Kalau dia bisa bicara mungkin sy akan berterimakasih padanya.

So long my Shogun..semoga engkau berbahagia dengan pemilikmu yg baru! :/

 

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

makin ga jelas, tapi ya udahlah

bagi anda yg kelahiran tahun 70-80an mungkin bisa ngerasain gimana disiplinnya ortu kita mendidik. ga heran jg sebab ortu2 kita dulu adalah didikan ortu2 mereka yg jaman kolonialisme, logikanya kalo kita lahir 70-80an berarti ortu kita kelahiran tahun 40-50an yg masih warisan jaman Belanda saat itu. koq jadi ngomongin itu ya? apa korelasinya?

4-5 tahun terakhir, tepatnya tahun 2016 ke sini adalah tahunnya generasi milenial. orang kelahiran tahun 2000an lagi masa abg ditahun ini, kelahiran 97-98 jg bisa dibilang generasi milenial, mereka lagi mateng2nya tahun ini, dimana perkembangan teknologi berkembang pesat. kembali ke tahun 80-90an, teknologi saat itu hiburan cuma tv, radio, tape kalo sekarang semua2 udah pegang smartphone, semua media ada disitu!

ya karena semua orang pegang smartphone, ada kecelakaan bukannya bantu, tolongin korbannya malah asyik video-in, lanjut bagikan, lagi ngantri ogah basa-basi sama yg lain, malah mainan smartphone, ada masalah, malah update status, dll, dsb, semua atas nama satu kata, biar V I R A L !!

dari sisi seni, karena sy sukanya hiburan seperti misalnya acara tv atau musik misalnya, acara tv dulu 80-90an selain film2 barat, acara tv non-hiburan biasanya kuis, atau berita. emang semua itu jg ga lepas dari peran pemerintah orba saat itu yg menyensor semua acara tv, sinetron tahun 80an seperti misalnya ‘losmen, serumpun bambu, rumah masa depan, jendela rumah kita, dll, dsb, yg saat itu di dominasi TVRI, lanjut ke 90an dimana udah ada RCTI dengan sinetron2 misalnya ‘sahabat pilihan, si doel anak sekolahan, dll, dsb, semua masih mengangkat kisah2 kehidupan sederhana orang2 umum pada umumnya, tapi, tahun 95 ke atas udah mulai masuk sinetron2 adopsi film2 india ya maklum aja produsernya wni keturunan india, yg semua ngejual mimpi sampe sekarang ya gitulah jalan ceritanya.

musik, saya fans berat musik keras kaya metal/rock, jaman 80-90an tahu sendirilah gimana musiknya, metal dan rock masih terdengar enak karena harmonisasinya ada, melodynya dapet, ga ada musik rock/metal seindah tahun 80-90an. tahun sekarang, metal ya harus cepat main distorsi dgn tempo yg cepat, padahal main metal ga melulu cepat, ada harmonisasi bit2nya gimana, sy jg bukan musisi tapi tau lah gimana bandingin musiknya Yngwie Malmsteen dengan musik2 grindcore yg sekarang dibilang black-metal itu.

kalo musik pop, ya tau sendirilah tahun 80-90an musiknya yg cengeng ya melankolis, kalo yg agak keras ya sebangsanya lagu2nya Iwan Fals, Slank, Dewa semua ga kaya sekarang ini, parah bgt, musik pop nya dicampur melayu kaya band2 seperti st12, wali, dsb. atau yg ikut2an brit-pop seperti misalnya naif misalnya. yg makin bikin makin parah musiknya mawang, koq gitu yah? makin ga jelas.

perkembangan jaman koq begini. ya udahlah, makin ga jelas.

 

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

A story about my past bike

I learned to ride a bike when I was in the first grade of elementary school. I recall the time when my father bought me a 20″ BMX in 1983, had been riding it for nearly 10 years before it was replaced by an MTB at the beginning of the 90s. At the time the Federal mountain bike known as FEDERAL bike was going into its modest times.

I was in the second grade of junior high school when I got it.ย I had a purple Federal Street Cat with 18 speed Suntour groupsets and cantilever brakes.

Once I knew how to ride a motorbike suddenly I abandoned my MTB. It was being neglected and later sold to the garbage man. Unbeknown about the present when Federal bike has been resurrected, restored and treated as retro vintage MTB.

I regret that!

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

A few ordinary people that…

Having found a new site about open-minded people seeing the world from different perspective for not going into mainstream things is incredibly wonderful to me. These people are ingeniously making fun anything around us within their point of view written hilariously funny.

Can’t say anything about it, albeit they are uniquely different people. These people are extremely clever; yet they are no one and never want to be the one, unless otherwise, a few are.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Thx God, dapat sepeda gunung langka!

Udah hampir 8 tahun ga gowes sepeda, timbul jg keinginan untuk kembali menekuni hoby yg sehat ini.

Sebenarnya dirumah ada sepeda MTB Wimcycle Diamante yg dipake anak buat pulang pergi sekolah. Tapi ya rasanya ga afdol kalo satu sepeda buat berdua.

Flashback ke awal 90an waktu saya masih SMP pernah punya sepeda gunung Federal. Tapi akhirnya terbengkalai setelah saya SMA karena udah punya motor. Federal itu akhirnya berakhir ‘mengenaskan’, dijual ke tukang loak. ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜๐Ÿ˜‚

Makanya sekarang saya jg pengen yg retro vintage sekelas Federal gitulah. Misalnya Federal jg udah jadi barang hoby yg harganya lumayan buat kantong kuli kaya saya gini. ๐Ÿ˜๐Ÿ˜

Setelah browsing iklan online, akhirnya ketemu sepeda gunung yg terbilang jarang yg punya.ย Bisa jadi ini produk pertama jenisย  MTB yg diproduksi United bike.ย 

Semua masih original. Cat dan decal aslinya masih menempel di frame. Grupset Shimano SIS, stang lurus bertanduk, rem cantilever dan reflektor mata kucing ukuran besar ciri khas sepeda gunung tahun 90an. Lengkap dengan no seri dibawah BB nya jg ada. Tak diragukan lagi kalo ini produk United bike.

Dari obrolan ringan saya dengan pemilik sebelumnya bilang kalau sepeda itu ada sebelum dia lahir. Dia jg ga tau persis kapan sepeda itu dibeli.

Walaupun pamor nya ga se-ekslusif Federal, untuk budget 500 ribuan saya cukup puas dapat sepeda gunung retro vintage yg full original seperti sepeda gunung United bike yg entah apa serinya ini.

Silahkan cek penampakannya, siapa tahu bukan cuma saya yg punya sepeda ini.

Terima kasih

 

Dipublikasi di sepeda | Tag , , , , , , | Meninggalkan komentar

When someone gets fooled by his/her own desire

Posting and uploading any kind of belongings or activities to show off is a kind of necessity at the present times.

Everyone has their desire. The passion to care or be cared, recognizing each other.ย I concern about what people do nowadays, craving for devotion, scavenging treatments of the people. So pathetic!

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Will a brand new product of motorbike survive the in the ojol?

It has been a long time for me for not writing this blog. I got a new job in 2015 and still working as a rider there. If my father had seen my present job probably he would have killed me now. I have been working as Gojek driver for nearly four years. I do not know why I choose it. It is just exciting being on the road every day while riding my motorbike. Pick up a customer from A to B or B to C and so on.

Well, now I would like to tell you about a motorbike torment in this field. There are many riders in Gojek who have new bikes but with a terrible sound of the engine. It is not just about the engine but also the moving components on the wheels and of course the suspension that works pretty hard to support the people. A new bike will not survive within those torments, I will bet you for that!

Several moving parts in the outside you name it like tires and brake shoes are commonly changed in less than a year and of course, there are many more waits in the line to be replaced. Some running engine parts have to work pretty hard in order to satisfy the user i.e. the riders and customers. The engine runs never stop as you have to ride all over the city with various traffic conditions.

I do not claim about the blogger or vlogger who have a chance to test a new motorbike upon the release. They praise all parts of it to appeal the people by teasing it as the best one. If the manufacturer need to make sure about their new product please give us a trial. Along with the examination we could provide them some inputs or aspiration about the requirement of it.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

YAMAHA Mio S setelah setahun disiksa

Judul nya terkesan lebay tapi memang penyiksaan motor yg terberat adalah jadi ojol. Jadi kalo emang pabrikan mau uji coba tahan banting kasih ke saya aja. Hahaha

Kenapa dibilang penyiksaan?

Selama setahun ini kilometer baru 26000 sekian dan akan terus bertambah dari hari ke hari yg menempuh jarak rata-rata 150 km. Sering kali non-stop start jam 5 subuh pulang istirahat jam 11 siang lanjut lagi jam 4 sore sampai jam 9 malam.

Dengan beban bervariasi mulai dari anak kudanil yg bobotnya 3 digit sampai anak kancil yg hanya berbobot belasan kg pernah kita bawa dan itu ga ada kompromi. Banyak yg bilang sokbreker Mio series ini keras tapi saya justru bersyukur karena itu. No jedak jeduk dan stabil dijalanan Ibukota yg banyak jebakannya. Untuk itu sektor kaki-kaki saya pakai ban 90/90 dengan profil tinggi dibandingkan ban asli nya yg 100/70. Kalau dipaksakan pakai 100/70 cover kolong dek sering bgt gasruk poldur. SSRROOKKK!!!

Dengan basis mesin yg sama dengan M3 ini terasa cukup nampol torsi nya kalo macet pas ditengah tanjakan. Biarpun suara CVT udah ngorok tapi di gas masih kuat nanjak. Perawatan mesin cukup ganti oli mesin per 1500 km. Oli saya pakai Total Hi Perf 10/30 untuk gentakan lumayan jambakย tapi mesin jarang saya paksa di rpm tinggi cukup kecepatan maksimal 60 kpj maklum lah jaga kondisi dan jg supaya bensin jg irit.

Untuk konsumsi bensin sy bilang sedang sedang saja. Seharian full tank dengan sikon lalin variatif ga boros boros amatlah. Kecuali kalo motor cuma dipakai untuk commuting misalnya 10 km/hari saya yakin full tank bisa 3-4 hari. Untuk konsumsi bensin sy ga bisa bilang ini irit tapi cukuplah!

Servis CVT sesuai manual di km 25000 saya udah servis CVT dan yg disarankan untuk digandi cuma roller dan sil kruk as. Tapi biar gitu, Van belt saya minta ganti karena perhitungan beban berat motor buat ojol. Ngeri putus dijalan, sesuai tulisan yg pernah saya baca di truk, “putus cinta sudah biasa, putus as habis lah kita!” Tapi kalo saya diganti jadi putus Van belt ajalah. Hahaha.

Comclusion

Feel handlingnya posisi stang agak rendah tapi lurus tidak membengkok seperti M3. Power mesin setara Mio M3 dan kalo soal model relatif tapi kalo saya pilih ini karena modelnya ga pasaran.

Kalo Anda mau matic yg model ga pasaran, responsif kenceng dan irit. Mio S udah yg terbaik.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Sungguh memprihatinkan nasib motor baru masa kini

Bingung sy mau mulai dari mana soal tulisan motor ini.

Sedari awal sy selalu pakai motor sejak jaman SMA tahun 90an dulu hingga saat ini saat sy jd tukang ojol (ojek online).

Entah kenapa blog2 motor saat ini yg dijadikan ajang promo soal motor baru. Hasilnya malah speed & power yg dijadikan patokan. Lucunya dikolom komentarnya terjadi perdebatan para fanatikus merek yg dikenal dgn fans boy.

Sebagai konsumen motor. Hendaknya di edukasi soal gimana perawatan motor itu supaya berjalan optimal. Emang semua itu tercetak jelas dibuku manual.

Kenyataan yg ada produsen membuat motor yg dibeli konsumen untuk di jual kembali olehnya. Konsumen yg udah ga mampu ngurus di arahkan utk beli lg dengan kredit DP super murah.

Dijalan sy sering bgt ketemu orang yg motor barunya mogok tanpa ada kejelasan sebab akibat. Mau ga mau harus ke bengkel resmi dan ongkosnya jg bisa buat DP motor baru. Ga ada istilah di akalin dulu yg ada adalah GANTI INI, GANTI ITU klo mo jalan lg. Saat ini itu yg sy temui. Maka dari itu sy rasa utk masa 10 tahun ke depan ga ada org yg setia dengan satu motor yg sama.

Motor baru = kekinian!!

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar